Gula. Meski zat tambahan yang digunakan dalam pengolahan makanan adalah gula alami, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, gula juga bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Alasannya, konsumsi gula secara berlebih dan terus-menerus, dapat menimbulkan diabetes, obesitas, serta penyakit jantung. 7. Garam. Kalau garam bisa, gula pun bisa mengawetkan makanan. Masyarakat juga sudah menggunakan gula sebagai bahan pengawet alami untuk beberapa jenis makanan. Gula bisa mengikat zat cair pada makanan dan membuatnya tidak cepat busuk. 3. Cuka. Bahan pengawet alami ini dibuat dari fermentasi acetobacter yang membuat sebuah cairan dengan rasa asam yang pekat. Zat makanan dan industri lain lubricants, suspending agent dan didapat dari hasil ini digunakan pada sebagai pengental, stabilizing agent. 4. KONJAC GUM Memiliki keistimewaan tanpa pemanis, perasa, pewarna, dan pengawet makanan serta stabil terhadap pemanasan dan pendinginan. Zat ini sering digunakan untuk pengental dan memperbaiki tekstur. 3. Depok, 3 Agustus 2021. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), UNICEF, Wageningen University & Research, dan Sight and Life menerbitkan kompilasi penelitian tentang gizi remaja di Indonesia. Hasil penelitian bersama tersebut menunjukkan bahwa penurunan aktivitas, fisik baik -di dalam maupun di luar sekolah-, gangguan pola makan Psikotropika adalah zat atau obat alami maupun sintetis yang bukan merupakan narkotika dan berpengaruh selektif pada saraf pusat. Ketergantungan alkohol juga meningkatkan risiko Anda mengalami kerusakan jantung, hati, dan pankreas. 4. Zat inhalan. Zat inhalan adalah zat kimia senyawa organik cair yang mudah menguap. Zat aditif yang alami diperoleh dari bahan-bahan alam seperti tumbuhan atau bagian hewan tertentu. Sedangkan zat aditif buatan merupakan bahan yang sengaja dibuat oleh manusia melalui serangkaian proses kimia. Macam-macam zat aditif itu sendiri dapat dilihat berdasarkan fungsinya pada makanan dan minuman. .

kelebihan dan kekurangan zat aditif alami