Tanggal13 Mei tahun ini merupakan hari raya terpenting bagi umat Islam, yakni Idul Fitri. Meskipun pandemi, sejumlah masjid di Jakarta seperti masjid Baba Alun dan masjid Ramlie Musofa tetap menggelar salat Id dengan menerapkan protokol Bisniscom, JAKARTA - Bulan Suci Ramadan merupakan salah satu momentum bagi umat muslim untuk semakin meningkatkan ibadah dan keimanan kepada sang pencipta. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya berwisata religi. Bagi umat muslim di Jakarta dan sekitarnya, ada beberapa tempat wisata religi yang patut untuk PintuGerbang Masjid - 17 images - gerbang mimbar masjid seni ukiran kayu terengganu, masjid nabawi sederhana tapi mewah, megahnya gerbang masjid tertinggi di dunia, masjid agung demak wisatajateng com, REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Di bawah sinar senja matahari, bangunan tinggi putih berkubah itu mencuri perhatian mata. Letaknya berada persis di sisi Danau Sunter, Tanjung Priok, Kota, Jakarta Utara. Tepatnya Friday,12 Syawwal 1443 / 13 May 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital Gosipmenarik seputar berita terkini artis Indonesia, artis Hollywood, hingga artis Bollywood. Berita selebriti terbaru, informasi menarik seputar film, drama korea, musik, Kpop idol, kesehatan, kuliner, hingga destinasi. Pemandanganinterior masjid Ramlie Musofa yang kosong selama bulan suci Ramadan karena pandemi virus coronavirus COVID-19 di Jakarta (4/5/2020). Masjid ini mulai dibangun oleh Ramli Rasidin pada tahun 2011-2016. (AFP/Adek Berry)Terjemahan Surat Al-Fatihah terlihat dalam bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan aksara China di dinding menuju masjid Ramlie . - Jika Taj Mahal India dibangun atas dasar cinta sang raja terhadap istrinya, maka Masjid Ramlie Musofa berdiri sebagai lambang cinta umat Islam kepada Allah SWT. Berada di Jalan Danau Sunter Raya, Sunter Agung, Jakarta Utara, masjid bernuansa putih gading ini memiliki kubah yang menjulang tinggi bak replika Taj Mahal di bernama Haji Ramli Rasidin adalah seorang mualaf beretnis Tionghoa. Nama masjid ini diambil dari inisial pendiri dan keluarga lainnya, yakni Ramli, istrinya Lie, dan anak-anaknya, yaitu Muhammad, Sofian, dan Fabian Ramlie Musofa. Baca juga Masjid Bersejarah di Wonogiri, Lebih Tua dari Masjid Agung Demak Nuansa China bisa dilihat dari beberapa tulisan tiga bahasa, yakni Mandarin, Indonesia, dan Arab yang menghias sejumlah titik, termasuk halaman depan masjid sebelum naik ke lantai atas. Dulu, sebelum dibuka untuk masyarakat umum, masjid hanya digunakan oleh keluarga Haji Ramli saja untuk beribadah. Bagian dalam masjid Ramlie Musofa Saat menapaki ubin yang hitam legam, berjalanlah di sisi kanan dan kiri tangga yang sudah dilapisi karpet teriknya cuaca akan terpantul dari keramik yang bisa menyebabkan telapak kaki terasa sedikit perih. SAMARIA SIMALUNGSONG Bedug di luar masjid Ramlie Musofa. Sampai di atas, pengunjung akan disambut dengan sejuknya hawa masjid, berbanding terbalik dengan panasnya langit Jakarta Utara saat itu. Sebelumnya, di sisi luar tampak sepasang pentungan dan bedug berlapis kulit warna coklat tua yang akan dibunyikan saat azan berkumandang. Baca juga Syarat dan Cara Daftar Mudik Lebaran Gratis Pemkot DKI Jakarta 2022 Menariknya, untuk menjaga toleransi dengan lingkungan sekitar, masjid yang diresmikan pada tahun 2016 ini hanya memasang pengeras suara pada bagian dalam saja, sehingga suara azan tidak terdengar hingga keluar masjid. SAMARIA SIMALUNGSONG Waduk Sunter dari lantai dua masjid Ramlie Musofa. Naik ke lantai dua, pengunjung bisa melihat bentangan Waduk Sunter hingga ke seberang, dengan angin sepoi-sepoi yang menyapa. Bagaimana, tertarik ngabuburit di tempat ini? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Ramlie Musofa, sebuah Masjid yang terletak di daerah Tanjung Priok Jakarta Utara. Sebuah masjid yang ramai dikunjungi oleh masyarakat yang berasal dari berbagai daerah yang sengaja hadir untuk melihat kemegahan bangunan masjid yang syarat dengan akulturasi budaya didalamnya. Masjid ini dibangun pada tahun 2011 oleh keluarga H. Ramli Rasidin dan diresmikan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar pada tahun 2016. Masjid yang bisa dijadikan referensi tempat wisata religi bagi jama’ah maupun pengunjung sambil menikmati indahnya pemandangan Danau Sunter. Masjid yang ramai dikunjungi oleh masyarakat bukan hanya dari Jakarta tetapi banyak juga yang berasal dari luar daerh yang sengaja datang untuk menunaikan sholat sekaligus melihat keindahan bangunan masjidnya. Keunikan arsitektur dan keindahan ornamen pada masjid merupakan kombinasi tiga budaya yaitu India, Arab dan Cina. Masjid ini kalau diperhatikan dari depan sangat mirip dengan sebuah bangunan yang sangat terkenal di India, karena dibangun dengan gaya mirip Taj Mahal. Pendirinya, Haji Ramli Rasidin mengatakan, ia membangun masjid ini dengan filosofi yang terinspirasi dari keindahan Taj Mahal yang merupakan lambang cinta dari seorang raja terhadap istrinya. Jika Taj Mahal India dibangun atas dasar cinta sang raja terhadap istrinya, maka Masjid Ramlie Musofa berdiri sebagai lambang cinta umat Islam kepada Allah SWT. Ramli adalah seorang mualaf keturunan Aceh beretnis Tionghoa, berharap dengan masjid ini bisa menjadi sebuah pembuktian cinta sang pemilik kepada Allah, kepada agama Islam, dan juga kepada keluarganya. Nama Ramlie Musofa juga diambil dari singkatan nama sang pemilik Masjid, yakni Ramli, istrinya Lie, dan anak-anaknya yaitu Muhammad, Sofian, dan Fabian. Kemegahan masjid sudah mulai terlihat dari bagian luarnya. Bangunannya berwarna putih dan tinggi. Nuansa China sangat terasa, bisa dilihat dari beberapa tulisan tiga bahasa, yakni Mandarin, Indonesia, dan Arab yang menghias sejumlah titik, termasuk halaman depan masjid sebelum naik ke lantai atas. Pada bagian atas di bawah kubah, terlihat tulisan berwarna emas dengan dua bahasa. Yaitu bahasa mandarin, dan di bawahnya bahasa Indonesia bertuliskan Masjid Ramlie Musofa. Masyarakat banyak yang datang ketika sholat berjamaah atau sengaja datang untuk melihat kemegahan masjid. Ada juga sebagaian masyarakat yang menggunakan untuk melakukan pengajian atau tabligh akbar dengan mengundang jamaah dari daerah lain. Bagi Sebagian orang juga ada yang menggunakan masjid ramlie musofa untuk melakukan akad nikah sehingga tidak kehilangan moment yang sacral didalam masjid yang indah tersebut. Menariknya, begitu mulai masuk ke area masjid, jama’ah akan disambut dengan tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an pada setiap bagian depan dinding Masjid. Tepat di dinding dekat gerbang masuk, ada tulisan surat Al-Qari’ah. Pada dinding tangga arah masuk ke pintu utama masjid, tertulis surat Al-Fatihah. Terdapat makna terirat dari penempatan kedua surat tersebut. Surah Al-Qari’ah mengingatkan bahwa akhirat itu memang benar adanya. Manusia diperintahkan untuk berbuat baik selama hidup di dunia. Surah Al-Fatihah sendiri bermakna sebagai pengingat pada doa mohon petunjuk jalan yang lurus, ihdina ash- shiraat al-mustaqim Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus. Kaligrafi tersebut juga dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia dan bahasa mandarin. Penulisan ayat suci Al-Qur’an dalam tiga bahasa, menjadi simbol toleransi dari Masjid Ramlie Musofa. Diharapkan, dengan adanya terjemahan berbahasa Indonesia dan Mandarin tersebut, jama’ah yang datang ke sini bisa lebih memahami tentang ajaran-ajaran Islam. Saat naik ke bagian atas, terdapat sebuah beduk terpajang di sebelah kanan pelataran masjid. Di bagian atas masjid, pengunjung akan disambut dengan sejuknya hawa masjid, berbanding terbalik dengan panasnya langit Jakarta Utara saat itu. Pada sisi luar tampak sepasang pentungan dan bedug berlapis kulit warna coklat tua yang akan dibunyikan saat azan berkumandang. Beberapa pilar tinggi di bagian dalam masjid dan kaca dengan aksen kaligrafi pada bagian kubah, menambah keindahan sekaligus kemewahan Masjid Ramlie Musofa. Selain tempat ibadah dan juga tujuan wisata religi, masjid ini telah memiliki sejumlah fasilitas memadai, terutama yang ditujukan sebagai penunjang kegiatan ibadah seperti ruang salat, tempat wudhu, toilet, tangga, dan lift. Fasilitas yang ramah disabilitas juga tersedia di masjid ini. Di antaranya seperti toilet disabilitas, dan tempat wudhu yang dilengkapi dudukan. Dinding tempat wudlu pun dihiasi dengan gambar langkah-langkah berwudhu yang benar mulai dari niat, doa sebelum berwudhu, tata cara hingga doa setelah wudhu. Gambar langkah-langkah berwudhu pun selain berbahasa Indonesia, juga tertulis dengan huruf Mandarin dan Arab. Semoga masjid ini menjadi simbol sebuah nilai toleransi yang ada di Indonesia dan sebagai syiar agama islam yang ada di wilayah Jakarta Utara Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan demikian maka tak heran jika Indonesia memiliki banyak bangunan masjid yang unik dan megah. Di setiap daerah pasti akan ditemukan masjid dengan desain yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya yaitu Masjid Ramlie Musofa yang disebut dengan Taj Mahal nya Jakarta. Padahal Taj Mahal hanya bisa ditemukan di India. Tetapi nyatanya Indonesia juga sebenarnya memiliki bangunan yang menyerupai Taj Mahal, yaitu Masjid Ramlie Musofa yang disebut-sebut sebagai Taj Mahal nya Indonesia. Masjid Ramlie Musofa berada di Jakarta Utara. Tampilan masjid ini didominasi warna putih bersih seperti warna pada bangunan Taj Mahal di India. Masjid Ramlie Musofa dibangun sejak tahun 2011. Nama masjid tersebut diambil dari akronim keluarga pemiliknya yang bernama Ramlie Rasidin yang memang sengaja membangun masjid yang menyerupai Taj Mahal ini. Masjid ini berada di Danau Sunter Selatan 1 blok 1/10 Nomor 12 C 14 A, Tanjung Priok Jakarta Utara. Ramli Rasidin merupakan seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang merupakan seorang mualaf dan memeluk agama Islam ketika ia berusia 19 tahun. Nah penasaran dengan sejarah Masjid ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini. tampak dalam masjid ramlie musofa Sejarah Berdirinya Masjid Ramlie Musofa Pada tahun 2011 Masjid Ramlie Musofa mulai didirikan dan selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 Mei 2016. Itu berarti pembangunan Masjid Ramlie Musofa membutuhkan waktu hingga selama 5 tahun. Sejarah didirikannya masjid ini yaitu sebuah cita-cita Ramlie waktu ia masih muda di awal tahun 1970. Setelah ia memeluk agama Islam, Ramli Rasidin pernah bermimpi bahwa suatu saat ia mampu mendirikan sebuah masjid yang indah dengan unsur pencampuran budaya dan ornamen yang indah. Akhirnya mimpi tersebut dapat diwujudkan setelah 40 tahun kemudian. Pembangunan Masjid Ramli Musofa emang memakan waktu cukup lama sabar banyak material yang harus didatangkan langsung dari Italia dan Turki. Bahkan bebatuan dan batu pualam licinnya juga tidak bisa didatangkan dalam satu waktu sekaligus. Apalagi detail dan di bawah ukiran pada interior dan kubahnya juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Penamaan Masjid Ramlie Musofa diambil dari nama pembangunnya Ramli dan Mustofa diambil dari nama ketiga anaknya. Jadi Mustofa merupakan singkatan dari Muhammad, Sofian dan Fabian. Desain masjid ini memang sengaja dirancang menyerupai desain bangunan Taj Mahal di India. Beliau berharap masjid ini bisa tahan hingga beratus tahun seperti Taj Mahal dan orang-orang yang dapat beribadah di sini juga hingga saya beratus-ratus tahun lamanya. Masjid Ramlie Musofa terdiri dari tiga lantai yang menjadi simbol perpaduan tiga budaya, yaitu Arab, Melayu dan Tionghoa. Ini juga disesuaikan dengan kebudayaan Ramli Rasidin yang merupakan seorang keturunan Tionghoa dan Aceh. Di masjid ini pengunjung dapat menemukan hiasan yang bertuliskan makna dari surat Al Fatihah. Yang membuat ukiran tersebut unik dan menarik karena ditulis dalam tiga bahasa yaitu, Arab, Indonesia dan Mandarin. Diciptakannya ornamen yang terpampang pada kiri dan kanan dinding tangga tersebut menjadi simbol bahwa masjid ini didirikan oleh seorang mualaf yang merupakan keturunan Tionghoa. Bukan hanya itu saja, terdapat juga ukiran kaligrafi di beberapa sudut dinding masjid yang menjelaskan kebenaran hari kiamat dan Hari pembalasan beserta doa-doa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar mempermudah para wisatawan asing atau mualaf yang berasal dari Tionghoa ketika hendak berkunjung ke tempat ini dan utamanya yaitu sebagai pengingat bagi seluruh umat Islam kepada Allah SWT. Jadi Selain digunakan untuk beribadah, Masjid Ramlie Musofa ini juga dijadikan sebagai tempat wisata religi. Dengan demikian Masjid Ramlie Musofa memiliki berbagai keistimewaan. haji ramlie rasidin baca artikel sejarah lainnya Sejarah masjid istiqlal Jakarta Sejarah masjid raya baiturrahman Aceh Keistimewaan Masjid Ramlie Musofa Diresmikan oleh Imam Masjid Istiqlal Masjid Ramlie Musofa selesai dibangun pada tanggal 15 Mei 2016 di atas tanah seluas 2000 meter persegi. Ternyata peresmian masjid ini dilakukan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal yaitu Professor Nasaruddin Umar yang juga sekaligus mantan wakil menteri agama Indonesia. Terdapat ornamen surah al-fatihah yang diartikan dalam 3 bahasa Sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat tanaman surat Al-Fatihah pada Masjid Ramlie Musofa yang diartikan ke dalam 3 bahasa. Ini jugalah yang membuat bangunan Masjid Ramlie Musofa semakin istimewa dengan terdapat hiasan ornamen pada dinding di sebelah kiri dan kanan dari tangga masuk masjid. Nah apabila pengunjung berjalan di bagian depan masjid, maka pengunjung bisa menyaksikan ornamen tersebut secara langsung. Ornamen berupa surat Al-Fatihah tersebut ditulis dalam tiga bahasa yaitu bahasa Arab debagai bahasa Al-Qur’an, bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Itulah mengapa Masjid Ramlie Musofa juga dijadikan sebagai tampat wisata religi Selain digunakan untuk tempat ibadah para jamaahnya. Interior bangunan Masjid Ramlie Musofa yang berupa perpaduan 3 budaya Meskipun bangunan Masjid Ramlie Musofa disebut sebagai Taj Mahal Indonesia yang terinspirasi dari Taj Mahal yang ada di India, tetapi ternyata desain interior Masjid Ramlie Musofa sebenarnya tidak mengambil inspirasi dari budaya India loh. Masjid dengan 3 lantai ini memadukan 3 unsur budaya di dalam interior bangunan Masjid Ramlie Musofa yaitu Arab, Tiongkok dan Melayu. Perpaduan tiga budaya tersebut juga menjadi bentuk gambaran dari kebudayaan dari orang yang mendirikan Masjid Ramlie Musofa yaitu Haji Ramli Rasidin yang merupakan seorang keturunan Aceh. Ia juga kental dengan budaya Arab, Melayu, dan Tionghoa. dinding surat alfatihah baca artikel lainnya ornamen masjid terindah Dari hasil pembangunan Masjid Ramlie Musofa, selain dapat mengagumi interior dan eksterior yang diusung oleh masjid indah ini, kita juga bisa mengetahui betapa besarnya rasa cinta seorang hamba kepada Tuhannya hingga memiliki cita-cita mulia mendirikan masjid untuk tempat beribadah. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, pada kenyataannya Masjid Ramlie Musofa pada akhirnya selesai dibangun setelah 5 tahun dan penggunaannya berhasil diresmikan oleh seorang imam besar. Dari sini kita juga bisa belajar bahwa cita-cita mulia suatu saat nanti bukan tidak mungkin akan tercapai. Hal ini terbukti dari kisah Ramlie Rasidin yang merupakan seorang mualaf dan baru memeluk agama Islam di usia yang cukup muda yaitu 19 tahun yang bermimpi bisa membangun sebuah masjid dan akhirnya terwujud. Masjid Ini akhirnya berhasil berdiri yang memberi nama masjid ini dengan memasukkan nama keluarganya yaitu istri beserta tiga anaknya. Selain bisa menjadi amal jariyah yang sangat bermanfaat bagi dirinya, tentunya Masjid Ramlie Musofa ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya sehingga mereka juga bisa memiliki tempat beribadah yang indah dan megah. Demikianlah sejarah Masjid Ramlie Musofa yang disebut dengan Taj Mahal nya Indonesia. Semoga bermanfaat! Awal Mula didirikannya Masjid Ramlie MusofaBangunan yang berada di seberang Danau Sunter, jakarta utara ini rupanya ialah sebuah Masjid. Masjid Ramlie Musofa yang memiliki kesan mewah dan menawan karena berarsitektur layaknya seperti monumen Taj mahal berpelitur putih itu mempunyai sebuah kubah berukuran besar yang dikelilingi sejumlah tiang-tiang kecil. Bagian luarnya dihias ornamen ukiran Ramlie rasidin merupakan pengusaha keturunan tionghoa . Saat remaja ia bermimpi ingin membangun sebuah masjid selama 40 tahun ramlie menyimpan pada akhirnya ia dapat mewujudkan mimpinya pada tahun 2011. Lima tahun berselang pembangunan masjidnya pun selesai dan diresmikan pada tahun ramlie diresmikan pada tanggal 15 mei 2016. Pembangunan masjid yang memiliki luas sekitar meter persegi ini mendatangkan bahan bangunan untuk mimbar berupa marmer dari turki dan yang beralamat di danau sunter selatan 1 blok 1/10 nomor 12 C 14 A, tanjung priok, jakarta utara ini dibangun oleh keluarga ramlie rasidin. Masjid ini juga mendatangkan ornamen ukiran khusus dari pulau ini terinspirasi dari kisah berdirinya monumen Taj Mahal. Taj mahal yang menceritakan tentang pembangunannya menjadi ajang perwujudan cinta antara seorang raja terhadap Ramlie membangun masjid ramlie memang sengaja di desain mirip seperti Taj Mahal. Menurut sofian, keluarganya memberikan buku soal arsitektur taj mahal pada arsitek yang membangun masjid ini menjadi inspirasi bagi pemilik Masjid ramli musofa ini berharap masjid ini sebagai pembuktian cinta terhadap Allah, islam dan keluarganya.“Beliau berharap masjid ini serupa taj mahal, tahan beratus tahun, tapi bukan bangunannya saja, orang-orang yang beribadah di sini juga tahan beratus tahun,” Ucap masjid ini juga berasal dari nama inisial keluarga sang pemilik masjid ramlie itu sendiri. Adapun lambang cinta sang pendiri kepada keluarganya tersembunyi dibalik nama masjid Merupakan gabungan awal nama ramlie rasidin dan sang istri lie njok kim. Sedangkan musofa diambil dari suku kata awal pada nama anaknya yakni muhammad, sofian Dan Masjid Ramlie Musofa Hingga SekarangPendirian masjid ternyata tidak hanya sebagai tempat beribadah. Tapi juga sebagai tempat pembimbing para mualaf untuk belajar islam lebih dalam itu di tunjukkan juga sebagai destinasi religi di kawasan jakarta utara. Pengunjung beragama lain pun bisa masuk ke masjid megah berwarna putih ini memadukan 4 unsur budaya yakni Indonesia, Tionghoa, India Dan Arab. Tiap budaya memiliki makan budaya yang berbeda, Seperti Arab mewakili agama tionghoa berasal dari latar belakang sang pemilik Dan budaya india dari kisah monumen Taj Mahal. Tak hanya unsur budaya saja yang ini dibuktikan di bagian depan Masjid ramlie Musofa akan disambut dengan ukiran al-fatihah yang menggunakan 3 bahasa sekaligus, yakni bahasa arab, Indonesia Dan dinding masjid juga terdapat ukiran kaligrafi yang menerangkan hari kiamat dan hari pembalasan. Serta doa-doa tujuannya adalah untuk mempermudah mualaf atau wisatawan asing yang berasal dari tionghoa saat berkunjung ke masjid ramlie Dan agar umat muslim senantiasa ingat kepada allah masjid yang didirikan oleh seorang mualaf Indonesia keturunan tionghoa ini akan ada beberapa bagian dari bangunannya yang dipenuhi unsur ornamen yang terpampang di kanan kiri dinding tangga ini menandakan sebagai penanda bahwa masjid ini di didirikan oleh mualaf keturunan tionghoa yaitu Ramlie mirip dengan monumen Taj Mahal ini Sama-sama memiliki 3 kubah. Komposisi letak dan perbandingan ukuran antara kubahnya juga menara kecil yang mengitari tiga kubahnya juga serupa mirip. Ditambah lagi semua bangunannya berwarna putih, membuat mata serasa melihat taj mahal mini lampu pijar semakin membuat bangunan ini memperlihatkan kecantikkannya. Di tambah lagi kubah yang bertuliskan allah dengan tulisan arab saat memasuki ruang itu setelah memasuki masjid, jamaah akan dengan mudah melihat bedug di samping kanan depan pintu. Bedug tersebut di khususkan dan berukuran cukup besar yang dipukul setiap sebelum di masjid ramlie akan terasa berbeda saat mengambil air wudhu. Hal ini di sebabkan karena adanya tempat duduk yang di khusus kan untuk para penyandang disabilitas dan lansia dalam di masjid ramli memiliki 3 lantai yang tersedia 2 lift. Pemilik masjid ramlie ini merupakan seorang ia berusia 19 tahun ramlie memutuskan untuk berpindah agama menjadi agama islam. Bukti cintanya kepada allah dan keluarga akhirnya ia tunjukkan dengan masjid yang memiliki arsitektur indah faktanya sering dijadikan tempat acara dimomen spesial bagi para pasangan pengantin. Selain beberapa fungsi diatas masjid yang identik serba putih ini sering digunakan untuk ada beberapa aturan yang wajib di taati oleh pasangan yang ingin melaksanakan foto prewedding. Hal tersebut akan dijelaskan langsung oleh pengelolah berkata “Siapapun bisa datang dan beribadah ke Masjid ini. Yang kami larang hanyalah menginap selebihnya silahkan beribadah atau hanya berkunjung. Masjid yang ramah bagi penyandang disabilitas itu membuka pintunya lebar-lebar bagi umuat non muslim sopan tak berbaju minim dan tidak mengganggy ibadah silahkan datang berkunjung. Gerbang kami bisa diketuk 24 jam” kata sofian. - Pemandangan Masjid Ramlie Musofa di Sunter, Jakarta Utara, Selasa 5/4/2022. Masjid Ramlie Musofa memiliki kesan mewah dan menawan karena berarsitektur layaknya seperti monumen Taj Mahal di India. Masjid ini bisa nenjadi destinasi wisata religi saat bulan segi arsitektur, masjid ini seakan-akan memadukan 4 budaya, diantaranya Arab, china, India dan nusantara terbalut menjadi satu kesatuan, keunikan perpaduan budaya tersebut mampu membuat kemegahan Masjid Ramlie Mustofa semakin pula ukiran surat Al-Fatihah yang diukir dalam bahasa Mandarin, Arab dan Indonesia pada tangga utama yang menuju ke dalam masjid ukiran huruf Tiongkok dan Arab juga dapat ditemui di pintu masjid dan juga di area nuansa Indianya sendiri dapat dilihat dari bentuk jendela dan pilar yang berdiri kokoh dan dibalut warna putih seperti Taj Mahal di dalam dan luar masjid. Nama Ramlie Musofa sendiri merupakan singkatan dari anggota keluarganya, yakni kata 'Ram' yang berarti nama dirinya, 'Li' merupakan nama istrinya, Liu Kin dan Musofa singkatan ketiga anaknya yakni Muhammad, Sofyan dan Fabian. [ Winanto]

akad di masjid ramlie musofa